Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Berlibur Ke Thailand – Negeri yang dikenal juga sebagai Land of Smile ini bukan hanya terkenal karena ragam destinasinya yang menarik, tapi juga street food-nya yang unik dan lezat.
Dilansir Culture Trip, bagi para pemula yang baru pertama kali ke Thailand setidaknya ada hal penting yang wajib kamu tahu dan pahami saat liburan ke Thailand. Apa saja?
1. Bawa Tisu Toilet Sendiri
Bagi kamu yang tinggal di Indonesia, menggunakan toilet jongkok mungkin bukan hal yang aneh. Sehingga kamu mungkin tidak akan terlalu kesulitan saat mesti menggunakan toilet umum ketika berada di Thailand. http://www.shortqtsyndrome.org/
Meski begitu, ada baiknya kamu membawa sendiri tisu toiletmu untuk berjaga-jaga. Terutama apabila toilet umum yang tersedia tidak menyediakan tisu toilet bagi para penggunanya. https://www.benchwarmerscoffee.com/
2. Jangan Memberi Makan Monyet yang Kamu Temui
Menemukan monyet yang hidup berkeliaran di Thailand bukanlah hal yang aneh atau jarang saat berada di Thailand. Sebab, di pantai pun kamu akan dengan mudahnya menemukan hewan lucu berekor panjang ini.
Meski terlihat menggemaskan, jangan sampai kamu memberi
makan mereka. Memberi makan monyet liar membuat mereka akan semakin
ketergantungan dengan manusia. Alih-alih mencari makanan pada tas milikmu,
monyet-monyet ini mungkin salah langkah dan menggigit tas kesayanganmu.
3. Selalu Sedia Semprotan atau Losion Anti Serangga
Sebelum berangkat ke Thailand, ada baiknya kamu menyiapkan
semprotan atau losion anti serangga dalam kemasan yang mudah dibawa ke mana
saja. Semprotan atau losion tersebut akan berguna untuk menghindarkan kamu dari
gigitan nyamuk saat sedang traveling.
Bagi kamu yang punya kecenderungan mudah digigit nyamuk,
akan lebih baik lagi apabila mengganti losion atau parfum favoritmu menjadi
losion atau semprotan anti serangga untuk sementara waktu. Daripada
perjalananmu terganggu atau tertunda karena gigitan si nyamuk nakal.
4. Bertanggung Jawab Saat Wisata Binatang
Bagi kamu para pecinta binatang, bertemu dengan satwa liar
kesukaanmu pastinya menjadi satu hal yang
tidak boleh dilupakan saat berada di Thailand.
Misalnya saja bertemu dan memandikan gajah di Chiang Mai, atau berfoto dengan monyet menggemaskan.
Namun, saat bertemu dengan mereka, ada baiknya kamu tidak
memperlakukan binatang-binatang tersebut dengan kasar atau keras saat
traveling.
5. Lupakan Tawaran yang Terlalu ‘Baik’.
Memang tidak baik jika kamu langsung menolak tawaran yang
bagus, terutama saat traveling di luar negeri. Apalagi jika kamu ditawari
perjalanan ke suatu tempat yang dikatakan sebagai ‘hidden gem’ oleh warga lokal
dengan harga murah.
Walau begitu, ada alasannya kenapa kamu harus menaruh curiga
jika ditawari hal yang dirasa too good to be true, karena ada kemungkinan bahwa
tawaran itu bohong.
Untuk menghindarinya, sebelum berlibur, kamu mesti melakukan
riset secara mendalam terlebih dahulu. Jadi kamu bisa mengetahui seberapa bujet
yang tepat untuk membiayai perjalananmu, harga tiket masuk yang dikenakan, dan
jam operasional tempat tersebut.
Sehingga tidak mudah ditipu, baik oleh warga lokal, maupun
supir taksi yang nakal saat traveling di Negeri Gajah Putih itu. Jika kamu naik
taksi lokal, pastikan kalau argometer menyala agar tak ditipu.
6. Sanksi Di Pulau Koh Samet
Penutupan Pantai Maya Bay yang terjadi akibat rusaknya
ekosistem di sekitarnya mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat.
Demi melindungi ekosistem pantai dan juga di pulau-pulau
lainnya, saat ini otoritas setempat memberlakukan peraturan baru di salah satu
pulau yang cukup populer di Thailand yaitu Pulau Koh Samet.
Dilansir dari Express, bagi wisatawan yang ingin berlibur
atau menginap di sana mereka dilarang membawa kantong plastik ataupun styrofoam
jika memang tidak ingin terkena denda.
Pasalnya, per 1 November 2018 kemarin otoritas setempat
melarang para wisatawan yang memasuki pulau untuk membawa atau menggunakan
kantong plastik dan juga wadah berbahan styrofoam saat berada di pantai atau
menginap di sekitar pulau tersebut.
Sebagai gantinya, bagi para wisatawan yang ingin menginap di
sana akan diberikan sebuah tote bags untuk digunakan sebagai ganti kantong
plastik.
Seperti yang tertulis di halaman Facebook Taman Nasional Koh
Samet mengatakan: “Mulai pada 1 November, Koh Samet akan mencegah
penggunaan kantong plastik di pulau.”
Kepala taman Prayoon Pongpan menegaskan, “Besok kami akan
mengatur acara yang meminta orang-orang berhenti menggunakan styrofoam dan
kantong plastik”.
“Kami ingin mengumumkan bahwa Koh Samet tidak akan lagi
menggunakan kantong plastik,” ujarnya.
Jumlah wisatawan dan penggunaan plastik cukup tinggi. Karena
rata-rata 1.500 wisatawan yang mengunjungi pulau per hari menggunakan sekitar
delapan kantong plastik setiap harinya selama mereka menginap.
Hal tersebut menyebabkan sekitar 12.000 sampah plastik
dihasilkan setiap harinya dan diprediksi akan menyebabkan masalah lingkungan
dan kelangsungan satwa liar yang ada di sekitar pulau.
Peringatan pertama bagi mereka yang melanggar akan
diberikan, namun jika mereka terus melanggar mereka akan didenda hingga 1.500
baht atau sekitar 600 ribu rupiah.
Koh Samet yang terletak di sebelah tenggara Thailand
merupakan pilihan liburan yang sangat tepat bagi para wisatawan yang ingin
mencari ketenangan. Karena berbeda dari pulau-pulau lainnya yang sangat ramai
dikunjungi wisatawan.
Banyak pulau di Thailand sedang berjuang untuk menciptakan
pariwisata yang ramah lingkungan. Seperti Pulau Koh Samui yang saat ini juga
melarang semua penggunaan sedotan plastik di pulau itu untuk melindungi
ekosistem, serta berkampanye untuk fasilitas daur ulang.
Thailand juga berencana untuk mengurangi sampah plastik dan
juga melarang semua limbah asing di seluruh negeri mulai tahun 2021. Karena
Asia Tenggara tengah berjuang di bawah beban limbah yang dikirim dari luar
negeri.
7. Dilarang merokok sembarangan di Thailand
Tahun lalu, pemerintah Thailand melarang pengunjung untuk
merokok sembarang di sebanyak 20 pantainya. Dan tahun ini, aturan tersebut
diperluas ke sebanyak empat pantai lainnya.
Aturan baru tersebut resmi ditetapkan pemerintah Thailand
melalui surat edaran Kementerian Lingkungan Hidup
“Mulai hari ini, membuang puntung rokok sembarang di
pantai-pantai Thailand merupakan kegiatan yang terlarang,” kata Direktur Kantor
Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Pesisir, Bannaruk Sermthong, seperti yang
dikutip dari Reuters.
“Bagi mereka yang masih ingin merokok, wajib melakukannya di
area yang telah disediakan,” lanjutnya.
Sebanyak 24 pantai yang masuk dalam peraturan ini berada di
15 provinsi Thailand. Beberapa pantai populer yang berada dalam daftar ialah
Pattaya, Phuket, Koh Samui, Phetchaburi, Chanthaburi, dan Songkhla. Bagi yang
melanggar bisa dikenai sanksi pidana atau denda sebesar 100 ribu baht atau Rp42
jutaan. Sampah puntung rokok memang menjadi masalah besar di Thailand, terutama
di kawasan pantainya.
Tahun 2016, puluhan ribu puntung rokok ditemukan bersama
sampah lain, di sepanjang 2,5 kilometer garis pantai Thailand. Ironisnya,
Negara Gajah Putih itu menjadikan keberadaan 357 pantainya sebagai magnet
kedatangan turis. Bersaing ketat dengan Indonesia, Thailand merupakan salah
satu destinasi wisata populer di Asia Tenggara. Tahun ini, pemerintahnya
menargetkan kedatangan sebanyak 37,55 juta turis.
Continue Reading